Terminal Tirtonadi Solo mengalami perubahan wajah yang paling signifikan. Pembangunan yang terus dilakukan demi terwujudnya terminal bus yang nyaman bebas dari pedagang asongan, pengamen dan pengemis layak untuk diacungi jempol. Meski pembangunannya belum rampung namun berada di dalam terminal ini sudah sangat berasa seperti di bandara. Bagaimana tidak beberapa infrastruktur terminal ini meniru sistem operasional di bandara seperti boarding pass.
Spoiler for Tirtonadi Solo
Dengan adanya AC, ruang tunggu calon penumpang terasa bersih dan sejuk. Calon penumpang hanya diharuskan membayar Rp. 500 untuk masuk ruang tunggu, sedangkan retribusi masuk terminal gratis. Fasilitas lain yang ada di terminal terbesar di Solo ini yaitu e-ticketing, dan akses Wi-Fi gratis. Ruangan Terminal Tirtonadi dibagi menjadi dua bagian, sisi sebelah barat khusus melayani perjalanan ke Jawa bagian Barat, sedangkan sisi timur khusus melayani rute ke Jawa bagian Timur. Terminal Tirtonadi Solo diharapkan akan menjadi percontohan pembangunan terminal bus nasional. Mantapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar